Kain warna-warni hasil pernikahan warisan budaya leluhur dan budaya kontemporer ini adalah milik kita, kearifan lokal yang keindahannya tiada tara. Pengrajin lokal menenun benang-demi benang, demi keanggunan segenap pecinta kain Nusantara. Kain tenun buatan tangan, alat dan mesin, maupun kain katun kualitas super dengan motif printing nuansa etnis, kami hadirkan bagi kalian yang memuja budaya bangsa Indonesia.
Senin, 27 April 2015
Kolase April-Mei: Ready Stock Keranjang Ketiga
Aaaak, tibalah juga akhirnya ke keranjang ini. Ini keranjang kesayangan! Kenapa? Karena isinya juga kain-kain kesayangan.
Lihat kan yaaa, bedanya dengan keranjang pertama dan kedua? Iyes! Ini dia kebanggannya Bale Tenun: handwoven alias tenun tangan.
Di sana ada kain rangrang duplikasi dari Nusa Penida, tapi yang ini dikerjakan oleh pengrajin Lombok. Lainnya adalah kain asli Lombok yang juga baru saya kenal nama dan jenisnya gegara jualan kain. Hihihi. Orang Lombok menyebutnya, Songket. Penyebutan yang sama dengan orang Palembang bilang kain khasnya, ya. Varian Songket Lombok ini juga banyak; ada songket Ucik, Pertak, Bangket, dan masih ada lagi lainnya.
Tenun tangan pengrajin, umumnya hanya memiliki lebar kain 60-70cm. Karena dikerjakan dengan alat tenun manual yang hanya bisa ditenun sepanjang lebar tarikan tangan penenun. Tergantung kesulitan, tenun tangan ini pastinya butuh waktu yang gak sebentar sampai jadi sehelai kain yang cantik. Ituah sebabnya, harga kainnya bervariasi satu dengan lainnya.
Kalau orang dulu bilang, selain emas, kain adalah simpanan 'harta'nya para wanita. Kalo orang Jepang bilangnya, 'takaramono'. Dan songket-songket ini pantes banget buat jadi takaramono kamu, loh. ^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar